Jumat, 17 Juli 2015

Rumah adalah Tempat Dimana Hatimu Berada

Seberapa jauh kamu pergi dan sukses di tempat perantauan, kamu tak akan pernah bisa melepaskan kenangan akan rumah. Ketika hari libur tiba, rumah adalah tujuan utama yang kamu cari. Begitupun aku. Kita semua. Saat aku memasuki perkuliahan, aku pergi beratus-ratus kilometer dari rumah. Seorang anak perempuan yang terbiasa manja, dengan segala sesuatu selalu disiapkan, kini harus belajar untuk hidup sendiri di kota perantauan. Bahkan untuk hal mencuci baju saja, aku harus telepon Mamiku terlebih dahulu untuk mengetahui cara mencuci. Sepanjang aku hidup kost dan belajar hidup sendiro, banyak sekali yang kupelajari terutama soal kemandirian. Satu hal lagi yang kusadari adalah hatiku selalu ingin kembali ke rumah. 
Setiap liburan, aku selalu mengusahakan untuk pulang. Andaikata tidak ada libur, aku rela mengambil jatah absen untuk pulang ke rumah. Untukku, walau sebentar yang kulalui untuk berada di rumah, setidaknya aku merasakan kembali suasana rumah, suasana keluarga. Kakek, Tante, kamarku, masakan rumah, semuanya menjadi hal-hal yang paling ingin kutemui. Kita semua pasti merasakan hal yang sama, terutama anak-anak perantauan. Rumah adalah hal yang paling dirindukan. Ada kasih sayang yang jelas tidak bisa kita dapatkan saat hidup sendiri di kost. Masakan orangtua yang sehat dan pastinya gak pernah bisa kita temui di restoran manapun. Obrolan, tawa, dan canda yang bisa kita dengar dan lihat secara langsung. Hal-hal ini yang membuat hati setiap orang merasa lebih baik saat berada di rumah. Dan begitulah kita, menikmati setiap sudut rumah. Rasanya, setiap ruang terisi oleh perasaan kita yang rindu akan rumah. 

Senin, 13 Juli 2015

Kota Kecil Bukan Berarti Desa

Setelah menghadapi sidang skripsi, sebaiknya revisimu ditinggal terlebih dahulu dan nikmatilah liburan :) (Untuk tulisan sidang skripsi, mohon sabar ya, berhubung fotonya gak ada, jadi belum bisa di post :p) Daripada menanti dosen, berharap bisa bimbingan tetapi mereka sibuk rapat terus, aku memutuskan untuk menikmati hidup dengan pergi ke Purbalingga, Jawa Tengah. Aku menginap di rumah sahabatku, Febe. Aku berangkat bersama Febe dan adiknya, Yudha. Dari Yogya ke Purbalingga menggunakan kereta hanya sekitar 3 jam, biayanya pun termasuk murah RP80.000,00 untuk kereta ekonomi, tetapi tidak usah khawatir karena kereta ekonomi sekarang sudah nyaman kok, sudah ada AC nya, yaaa walaupun ga se-nyesss AC eksekutif, tapi layak lahh.
Sesampainya di stasiun, kami dijemput oleh orangtua Febe. Langsung cus untuk ngisi perut. Pemberhentian pertama adalah angkringan (padahal di Jogja banyak angkringan). Kami tidak makan disini, hanya bawa pulang untuk persediaan tengah malam, maklum tiga orang ini perutnya ga waras semua. Lalu, kami makan di rumah makan Chinese Food dekat rumah Febe. Nasi gorengnya endesss cyinnnn :9 Nothing to do di hari pertama aku sampai, kecuali makan.
Bukannya menikmati liburan, di hari kedua aku mules-mules ga jelas. Entah karena salah makan atau gimana, aku buang air tiada henti. Untungnya aku masih bisa tahan-tahan, supaya aku bisa wisata kuliner di purbalingga. Tujuan pertamaku adalah SOTO! Soto purwokerto atau purbalingga ini menurutku beda dari yang lainnya. Kita bisa milih mau pake daging sapi atau ayam, dalam sotonya pake kecambah, dan ga kayak soto pada umumnya yang pake santan, soto ini gak pake. Untuk ingredients lebih lanjut, maaf ya, aku tak tahu, aku hanya bisa merasakan bahwa soto ini enak (menurutku)! Destinasi kedua adalah es duren! Nah ini yang paling khas dan yang paling kunanti-nantikan! Es duren nya bener-bener duren dan banyak! Berhubung saya pecinta duren, bisa saya pastikan rasa durennya kerasa banget dan pake duren beneran. Saya bahkan sampe dateng dua kali ke tempat ini saking enaknya!
Udah main ke Purbalingga, tetapi belum ke Taman Kota rasanya belum pas. Taman Kota ini lebih ke taman bermain, di dalam gedungnya ada berbagai macam mainan kayak timezone. Sedangkan outdoor, kamu bisa nikmati permainan seperti bombom car atau sepeda mini, bahkan ada roller coaster mini untuk anak-anak. Sayangnya, pas aku kesini uda malam, sekitar jam setengah 9an, jadi aku cuma bisa main bombom car. Main itu aja gak ahli, uda duduk di belakang setir, tetep Yudha yg kendaliin ahahaha

Hari Sabtu (hari ketiga) adalah hari yang kunanti-nantikan! Di Purbalingga, ada objek wisata air yang dikenal dengan Owabong. Disini banyak mainannya. Yang paling buat aku shock adalah harganya yang murah banget, cuma Rp23.000. Kalau ke tempat kayak gini di Jakarta, minimal tu uda Rp100.000. Sayangnya, waktu aku main pas puasa n sedikit pengunjung. Jadi banyak wahana yang sedang diperbaiki. Aku cuma bisa main di kolam olympic, kolam arus, dan ember tumpah, sisanya semua sedang direnovasi. Kecewa sih sebenarnya, tapi tertutup kok dengan keseruan n main sama teman-teman. Aku pergi berempat, aku, Febe, Yudha, dan Abby (saudara Febe). Kita alay gitu. Foto-foto di bawa air pake case waterproof. Maaf ya, baru pertama kali pake. Karena ga berpengalaman, fotonya harus berkali-kali supaya dapet yang bagus. Asli, itu buat capek dan abis nafas rasanya. Harus gaya dan tahan nafas dalam air, tapi SERU!!

Destinasi terakhir di hari terakhir adalah kolam ikan yang bernama Purbasari. Selain ada ikan, ada juga berbagai burung yang bisa kita lihat. Tempatnya cukup luas, selain itu ada kolam renangnya juga. Kita cukup bayar 14.000 per orang dan bisa menikmati semua fasilitas, berenang boleh, atau cuma mau liat-liat ikan dan burung juga bisa. Murah kannn??? Ini nih yang kusuka ke kota kecil, apa-apa serba murah :p
Honestly, aku lebih suka hidup di kota kecil seperti ini, tetapi apa daya tak bisa. Ada tanggung jawab yang harus dikerjakan di Jakarta. Ketika kita ke kota-kota kecil dan tinggal disana, umumnya yang ditanya oleh orang-orang kota adalah apakah ada mall??  Ini yang buat aku heran. Orang kota terbiasa dengan apa-apa ke mall. Kenapa harus refreshing ke mall?? Mall ya isinya juga begitu-begitu aja. Purbalingga emang gak ada mall, tetapi banyak tempat wisata yang layak dikunjungi dan kurasa lebih menyenangkan daripada sekedar window shopping di mall. Aku gak bilang mall itu buruk, aku juga suka kesana kok untuk belanja. Hanya saja, kota kecil tanpa mall bukan berarti desa. Kota dengan berbagai macam obyek wisata pun lebih menyenangkan daripada kota seribu mall :) Sekian.


Selasa, 07 Juli 2015

I don't know, but I BELIEVE

No one knows God's plan exactly. Kamu pikir kalau kamu jodoh dengan pacarmu, kenyataannya kalian berdua harus putus di tengah jalan. Orang yang terlihat sehat, tiba-tiba meninggal begitu saja. Bukannya aku mau menakut-nakuti, kenyataannya, memang tidak ada yang pernah tahu rencana Tuhan. Seberapa kuat kita menjaga atau berhati-hati, selalu saja ada masalah datang menghampiri. Apakah Tuhan tidak sayang? Jelas Tuhan sayang. Entah agama apa yang kamu percaya, tetapi satu hal yang kita semua yakin bahwa selalu ada rencana Tuhan yang indah. Iya kan? Mau kamu agama Islam, Kristen, atau Budha, kita selalu diajarkan bahwa Tuhan punya rencana terbaik dalam hidup kita. Nah, cukup itu yang kita yakini! 
Sekilas aku mau flashback mengenai hidupku. Tahun 2013, tepatnya tanggal 24 Maret, dengan sangat mendadak aku harus kehilangan Mamiku. Saat itu, aku masih berkuliah di Jogja. Aku masih ingat dengan jelas, hari itu hari Kamis. Aku sedang makan bersama temanku seusai latihan dancer di gereja. Tiba-tiba, Om ku menelpon dan mengabarkanku harus pulang dengan segera karena Mami akan dioperasi. Aku pun berhenti makan dan langsung menangis. Om ku meminta tolong pada temannya yang berada di Jogja untuk membelikanku tiket kereta dan menjemputku. Aku panik dan langsung pulang ke kost. Temanku, Febe, dia membantuku packing dan mengantarkanku ke tempat dimana teman Om ku menjemput. Aku langsung diantar ke stasiun dan naik kereta. Aku sampai di Tangerang jumat pagi dan langsung menuju ke rumah sakit. Mamiku saat itu masih lemah dan dirawat di ICCU. Kupikir, mami pasti akan baik-baik saja karena ini hanya operasi usus buntu. Aku tidak terlalu ambil pusing dan selalu berpikir optimis. Saat aku masuk ke ICCU, Mamiku sempat bertanya, "Naik apa?" dan aku menjawab "naik kereta." Lalu, dia pun kembali tertidur.
Mamiku tidak bisa dijenguk ataupun ditunggu. Pengawasan di ruang ICCU sangat ketat dan hanya memperbolehkan menjenguk di jam 10.00-12.30. Jadi, aku hanya ke rumah sakit untuk menengok, lalu kembali pulang. Hari sabtu sore, aku ingin mengikuti ibadah kaum mudah, sebelumnya aku ingin ke rumah sakit dulu untuk memastikan keadaan Mami. Ternyata, Mamiku sedang menangis dan tidak mau dipasang oksigen. Yang kulihat, sepertinya dia merasa gelisah berada di rumah sakit. Aku pun mengurungkan niatku ke gereja, dan menunggu Mamiku, berusaha menenangkannya dan memaksanya untuk mengenakan oksigen. Setelah diselidiki, di paru-paru Mami terdeteksi terdapat racun yang ga jelas dari mana. Singkat cerita, Mami koma. Aku tidak pernah menyangka, bahwa dari penyakit usus buntu hingga sampai paru-paru terkena racun dan koma. Aku nangis. Dokter pun seperti berkata bahwa tidak ada harapan. Akhirnya, aku menunggu di rumah sakit dan tidur di sebelah Mamiku. Aku terus berdoa dan membacakan ayat-ayat alkitab yang kuingat dan yang membawa pengharapan. Aku yakin Mami mendengarnya walau dia koma. Sekitar pukul 3 pagi, secara tiba-tiba hembusan nafasnya berhenti, aku yang pindah tidur di luar langsung lari masuk ke ICCU. Puji Tuhan, setelah dipacu jantung, jantung Mami kembali berdetak. Sayangnya, detak jantungnya hanya sanggup bertahan sampai jam 6 pagi. Aku kehilangan sosok Mamiku pagi itu. Dia pergi selamanya, melepaskan untuk berjuang di dunia ini tanpa tuntunannya.

Prosesnya  berlangsung sangat cepat. Aku sangat terpukul saat itu. Aku kehilangan sosok yang selalu bersamaku selama 20 tahun. Aku benar-benar terlihat seperti orang bingung, yang tidak tau harus gimana lagi jika harus hidup tanpa seorang ibu. In fact, life must go on. Kalau aku sedih terus, mau jadi apa aku nanti? Honestly, aku kehilangan semangat hidup pada awalnya. Semula, aku yang tertata dalam hidup, kini menjalani hidup tanpa rencana. Hidup ya asal jalan. Kuliahku mulai berantakan, aku lebih senang untuk bermain dibandingkan harus belajar. Dan itu terbukti dari IP ku yang turun drastis di semeter 4. Aku benar-benar kehilangan sosok yang membimbing. Aku menyadari bahwa aku tidak menjadi semakin di dewasa di situasi seperti ini. Puji Tuhan, aku selalu punya orang-orang baik di sekitarku. Aku selalu cerita ke Mami Komselku, dan dia terus mensupport aku untuk terus semangat dan jadi pribadi yang dewasa. Aku punya Om dan Tante yang selalu memperhatikanku dan mencoba menjadi orangtua bagiku di saat aku kehilangan Mamiku. Oh ya, uang kuliahku hampir sepenuhnya ditanggung oleh Omku. Mamiku bukan orang kaya, gak ada harta warisan apapun yang ditinggal. Saat Mamiku meninggal, Om ku (adik Mami) berkata, "Kamu gak usah pusing uang kuliah, tetep kuliah aja, nanti Soiku yang bayar." Ini semua bener-bener anugerah Tuhan. Kalau bukan Tuhan yang menggerakkan, mana mungkin hal seperti ini bisa terjadi.Hingga sekarang, aku udah selesai sidang, dan kuliah sampai selesai, Ini semua adalah anugerah Tuhan, bukan karena aku melakukan perbuatan baik atau apapun juga, tapi kasih Tuhan yang selalu mengalir dalam hidupku.
Satu hal yang selalu aku inget, setiap aku sedih inget Mami, ada suara yang berkata, "Aku Bapamu, dan engkau anakKu." Mazmur 27:10 berbunyi, "Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun Tuhan menyambut aku." Inilah yang jadi peganganku, Aku sudah tidak mempunyai ibu, bahkan ayahku sudah memiliki keluarga baru, aku percaya aku punya Tuhan yang selalu bersamaku. Sosok yang tinggal dalamku dan selalu menolongku. Hingga saat ini, hidupku benar-benar terpelihara. Sudah 2 tahun lebih Mami pergi meninggalkanku, tetapi sekalipun aku tidak pernah kekurangan apapun ataupun merasa kesepian. Aku percaya semua karena Tuhan. Aku memang tidak mengerti rencana Tuhan dalam hidupku, kenapa Mamiku harus meninggal begitu cepat. Yang aku tahu semua ada untuk mendatangkan kebaikan. Mengubahku menjadi pribadi yang lebih baik dan menyenangkan hati Tuhan. Pesanku cuma satu untuk siapapun yang saat ini dalam masa sulit, percayalah! Kamu boleh tidak mengerti kenapa kejadian buruk menimpamu, tapi pastikan kamu melihat buah yang baik di balik hal tersebut.

Kamis, 02 Juli 2015

Opening

Hello para blogger!! Bukan pertama kalinya saya membuat blog, ini sudah kesekian kali yang tidak terhitung :p Just want to say hi for everyone! Saya Novita Carolina. Orang-orang di sekitar saya memanggil saya Novita, Novi, Olin, Bibi, Tince, so just choose which one you prefer.
Blog saya tidak bertujuan untuk sekedar curhat atau menjudge orang, tetapi hanya menuangkan ide serta kreativitas saya. Saya ingin berkarya dan memberikan dampak positif melalui tulisan saya. Mari sama-sama menulis untuk tujuan positif. Kritik dan saran akan sangat membantu. Terima kasih semuanya :)
 

Novita Carolina's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang