Minggu, 25 Oktober 2015

Sentilan Manis untuk Para Marta

Saya Kristen, dan saya menulis ini untuk para pelayan Tuhan, termasuk diri saya sendiri. Sebuah perenungan yang menyadarkan saya bahwa pelayanan bukanlah sebatas di gedung gereja. Saya mendapatkan inspirasi dari sebuah video berjudul Katanya Kristen.
Kita pasti ingat kisah Maria dan Marta di Perjanjian Baru, Lukas 10:38-42. Marta tidak suka ketika Maria hanya duduk diam dan tidak membantunya untuk melayani Tuhan, tetapi Tuhan menegur Marta dengan mengatakan bahwa Maria telah mengambil bagian yang terbaik. It doesn't means that pelayanan bukan hal yang tidak baik, hanya saja ada kalanya kita harus melayani dan ada waktunya kita untuk duduk diam di hadirat Tuhan. Bayangkan jika kita terus-menerus melayani tanpa henti, awalnya kita penuh urapan, makin lama kita akan kelelahan. Kenapa? Karena kita tidak mengisi hati kita yang haus dan lapar akan kebenaranNya. Point pertama yang kudapatkan adalah selalu takes time untuk duduk diam di bawah kaki Tuhan sebelum kita melayani, dan lakukan itu SETIAP HARI.
Sibuk pelayanan di gereja mengembangkan paradigma bahwa orang tersebut adalah orang yang cinta Tuhan dan rohani. Namun, kenyataannya, apakah iya? Coba kita telaah dengan seksama, apakah pekerjaan kita berbuah? apakah kita berprestasi di dalam pendidikan? apakah kita punya waktu untuk keluarga kita? Ini sebuah pengakuanku. Ketika masa kuliah, aku sibuk bahkan bisa dibilang sangat teramat sibuk dalam pelayanan, yang membuatku lupa apakah tujuanku sebenarnya. Aku mulai menggampangkan kuliah, dengan berkata, "Tuhan pasti bantu, aku kan sudah pelayanan". Terbukti, bahwa aku biasa-biasa saja dalam kuliahku. Padahal, Tuhan mau kita jadi berkat di dunia, kita berpretasi di bumi! Untuk siapapun yang merasa pelayanan penting dan aku harus sibuk di gereja, coba renungkan hal-hal ini. Apakah buahnya dari kita pelayanan setiap hari di gereja? Apakah membuat hidup kita menjadi lebih baik? Atau sekedar supaya kita terlihat anak-anak baik? 
Pelayanan bukan hanya sekedar kita berada di dalam gereja, atau berdiri di atas mimbar, atau duduk bersila berdoa dan menyembah Tuhan bersama. Itu penting, tetapi lebih penting lagi jika kita menjadi dampak di luar gereja. Kristen bukanlah sekedar berkhotbah di dalam gereja, Tuhan Yesus menjadi teladan sendiri dengan berkeliling, memberitakan kabar baik. Mungkin kita tidak bisa seperti Yesus, tetapi aksi kita mampu bersuara seperti kabar baik yang Yesus beritakan. Bersaksilah lewat prestasi kita! Bersaksilah lewat perbuatan kita! Aksimu berbicara lebih keras daripada mulutmu! Pelayanan yang sesungguhnya ada di luar gereja. Di situlah banyak jiwa-jiwa yang sudah menguning dan layak untuk dituai. Stop jadi Kristen yang sibuk pelayanan tetapi tingkah laku sama seperti dunia! Jadilah Kristen luar dan dalam! In and Out! Then, the world will see Christ in us!

Rabu, 21 Oktober 2015

Retail Management Trainee Superindo

Hello guys! Kali ini aku mau share pengalamanku mengikuti test sebagai Retail Management Trainee di Superindo. Semoga berguna bagi kalian yang ingin menjadi RMT di supermarket ternama ini. 
Pertama, aku apply via website. Proses dari apply sampai dipanggil untuk test cepet banget! 2 hari setelah aku apply, aku langsung diemail oleh Ibu Olga Diana Sihombing, untuk mengikuti profiling di kantor pusat yang terletak di menara bidakara 2, Pancoran. 
Sebelum aku test, aku sudah kepo-kepo duluan di internet, supaya aku punya gambaran seperti apa testnya. And mostly, apa yang dibilang internet dengan kenyataan tidak jauh berbeda. Testnya hanya sebatas test kepribadian untuk mengenal diri kita lebih dalam lagi dan menyesuaikan apakah pribadi kita cocok untuk menjadi seorang RMT. Test pertama, kita diberi 22 nomor yang masing-masing memiliki 4 pernyataan, kita harus memilih mana yang paling cocok dan paling tidak cocok dengan diri kita, dikondisikan saat kita sedang bekerja dalam tim. Kemudian dilanjutkan dengan warteg test, yaitu test menggambar. Lalu, test kepribadian lagi yang memiliki 99 nomor dengan 2 penyataan, dan kita harus memilih mana yang paling cocok dengan diri kita. Aku sempet kaget, karena test ini ternyata dibagi menjadi beberapa kuarter. Kebetulan aku mengikuti kuarter pertama, yang paling pagi. Kupikir, ternyata sedikit ya yang ikut. Begitu keluar ruangan test, ternyata ada kumpulan orang-orang lagi yang mengikuti test. *shock abis.
Hasil test pertama langsung diumumkan besoknya melalui sms.  Awalnya sempet ragu apakah aku diterima atau tidak. Jadi was-was banget pas nunggu sms, tetapi puji Tuhan, aku diberi kesempatan untuk lanjut tahapan berikutnya. Merasa senang dan bangga, karena dari begitu banyak orang bisa lolos ke tahap kedua.
Tahap kedua adalah focus group discussion dan panel interview, yang juga merupakan tahap akhir. Di FGD, kita dibentuk menjadi 1 kelompok yang beranggotakan 10 orang, Lalu kita diberi masalah untuk didiskusikan. Saranku, jadi diri sendiri dan jangan sok tahu. Ini serius berdasarkan pengalamanku, karena aku merasa gagal di tahap ini. Kemudian berusalah melalui perkataan kita bisa mempengaruhi orang lain (berdasarkan melihat temanku yang lolos). Setelah FGD, akan dilanjutkan dengan panel interview. Kita diinterview dengan 1 user dan 1 HRD. Berhubung yang diinterview banyak, proses ini memakan waktu sampai sore, dan dibagi menjadi 2 kuarter, sebelum dan sesudah makan siang. Tapi, jangan khawatir, guys, Superindo sudah menyediakan snack serta teh dan kopi supaya kita gak bosan nunggu, kecuali makan siang cari masing-masing ya. 
Sepertinya, karena aku telah gagal di FGD, interviewku sangat singkat dan tidak terlalu macm-macem. Kenyataannya, aku memang gagal. Tetapi, aku tetap bersyukur, karena aku percaya ada pengalaman yang kuraih dan pasti ada 1 pintu terbuka yang terbaik yang sudah Tuhan sediakan bagiku. Semangat untuk teman-teman yang saat ini juga sedang mencari pekerjaan!!
 

Novita Carolina's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang