Saya Kristen, dan saya menulis ini untuk para pelayan Tuhan, termasuk diri saya sendiri. Sebuah perenungan yang menyadarkan saya bahwa pelayanan bukanlah sebatas di gedung gereja. Saya mendapatkan inspirasi dari sebuah video berjudul Katanya Kristen.
Kita pasti ingat kisah Maria dan Marta di Perjanjian Baru, Lukas 10:38-42. Marta tidak suka ketika Maria hanya duduk diam dan tidak membantunya untuk melayani Tuhan, tetapi Tuhan menegur Marta dengan mengatakan bahwa Maria telah mengambil bagian yang terbaik. It doesn't means that pelayanan bukan hal yang tidak baik, hanya saja ada kalanya kita harus melayani dan ada waktunya kita untuk duduk diam di hadirat Tuhan. Bayangkan jika kita terus-menerus melayani tanpa henti, awalnya kita penuh urapan, makin lama kita akan kelelahan. Kenapa? Karena kita tidak mengisi hati kita yang haus dan lapar akan kebenaranNya. Point pertama yang kudapatkan adalah selalu takes time untuk duduk diam di bawah kaki Tuhan sebelum kita melayani, dan lakukan itu SETIAP HARI.
Sibuk pelayanan di gereja mengembangkan paradigma bahwa orang tersebut adalah orang yang cinta Tuhan dan rohani. Namun, kenyataannya, apakah iya? Coba kita telaah dengan seksama, apakah pekerjaan kita berbuah? apakah kita berprestasi di dalam pendidikan? apakah kita punya waktu untuk keluarga kita? Ini sebuah pengakuanku. Ketika masa kuliah, aku sibuk bahkan bisa dibilang sangat teramat sibuk dalam pelayanan, yang membuatku lupa apakah tujuanku sebenarnya. Aku mulai menggampangkan kuliah, dengan berkata, "Tuhan pasti bantu, aku kan sudah pelayanan". Terbukti, bahwa aku biasa-biasa saja dalam kuliahku. Padahal, Tuhan mau kita jadi berkat di dunia, kita berpretasi di bumi! Untuk siapapun yang merasa pelayanan penting dan aku harus sibuk di gereja, coba renungkan hal-hal ini. Apakah buahnya dari kita pelayanan setiap hari di gereja? Apakah membuat hidup kita menjadi lebih baik? Atau sekedar supaya kita terlihat anak-anak baik?
Pelayanan bukan hanya sekedar kita berada di dalam gereja, atau berdiri di atas mimbar, atau duduk bersila berdoa dan menyembah Tuhan bersama. Itu penting, tetapi lebih penting lagi jika kita menjadi dampak di luar gereja. Kristen bukanlah sekedar berkhotbah di dalam gereja, Tuhan Yesus menjadi teladan sendiri dengan berkeliling, memberitakan kabar baik. Mungkin kita tidak bisa seperti Yesus, tetapi aksi kita mampu bersuara seperti kabar baik yang Yesus beritakan. Bersaksilah lewat prestasi kita! Bersaksilah lewat perbuatan kita! Aksimu berbicara lebih keras daripada mulutmu! Pelayanan yang sesungguhnya ada di luar gereja. Di situlah banyak jiwa-jiwa yang sudah menguning dan layak untuk dituai. Stop jadi Kristen yang sibuk pelayanan tetapi tingkah laku sama seperti dunia! Jadilah Kristen luar dan dalam! In and Out! Then, the world will see Christ in us!